centro bisnis hardware. kisah ini berawal dari rusaknya printer kesayangan saya. prinster saya dulu adalah epson c65. saya jelaskan kronologisnya :

pada tahun 2005, saya membeli canon pixma ip 1000, setau saya itu adalah pixma pertama dari canon dengan kecepatan yang wah pada jamannya. saya benar-benar terkesima dengan kecepatan printingnya. ketika itu, refill tinta masih jarang (atau saya yang kuper ya hahaha) jadi saya selalu mengisi tinta dengan ditetes menggunakan dataprint. awalnya semua berjalan baik, namun setelah setaun berlalu (kondisi jarang dipakai) mendadak hadil print bergaris dan walhasil diketahui catridge (beserta head) rusak. bagus, saya mau beli tapi waktu itu harganya dihitung lebih dari 400 ribu..jadi saya memutuskan beli baru



pada tahun 2007 awal (kalo ga salah), epson c65 rilis pertama kali di pameran komputer jogja expo center. saat itu, ada program trade in printer lama dihargai 150 ribu yang kemudian dapat ditukar dengan epson c65 BARU ditambah sedikit uang (250 ribu). waktu itu, penawaran hanya 30 printer (seingat saya) sehingga akhirnya saya cepat2 membawa printer ip1000 yang udah soak itu kemudian beli c65. setelah beli, ternyata isi inta aslinya harus ganti catridge seharga 50 ribu satu biji, padahal c65 ada 3 catridge warna terpisah dan 1 catrdige hitam walhasil harus keluar 200 ribu sekali ganti..mahal..saya kembali ke pameran beberapa bulan berikutnya, dan saya memilih untuk diinfus seharga 200 ribu. awalnya infus baik2 saja, namun lama kelamaan tulisan yang diprint blawur (berbayang), untung di dekat rumah ada tukang service epson sehingga diperbaiki dan diganti infus cukup 100 ribu saja (kenapa ga dari dulu coba hahahaha). semua berjalan lancar, printer epson saya tidak pernah mogok dan saya akui bahwa epson adalah printer yang sangat tangguh untuk diinfus. sampai ketika saya akan mengumpulkan draft skripsi akhir tahun 2009, tinta saya habis dan saya mengisi dengan tinta yang baru. tapi yang terjadi justru tinta hitam mbelarut atau bergaris-garis. saya coba clean dan saya bawa kembali ke tetangga saya, singkat cerita printer saya headnya rusak. di epson, catridge dan head terpisah sehingga bila hanya catridge saja yang rusak adalah hal mudah tapi bila head???saya harus bayar 550 ribu untuk membeli dan ongkos pasang di dealer resmi epson. MAHAL..jadi saya lagi lagi dan lagi memutuskan untuk membeli baru

pada awalnya saya bingung memilih antara canon ip 1980 dan HP D2566. dua-duanya cuma selisih 20 ribu, sedangkan epson T11 saya singkirkan dari list karena harus diinfus jadi total mungkin harus bayar 750ribu padahal budget saya cuma 500 ribu. apa boleh buat..
dari surfing sana sini akhirnya saya menyimpulkan beberapa hal :

keunggulan canon ip 1980
- mudah di reset
- ngprint cepet
- bisa di reffil
kejelekan canon ip 1980
- terlalu sering di reset, mengurangi masa hidup catridge
- teralu sering direffil juga mengurangi masa hidup catridge
- saya pernah menggunakan, memang bila di refill tidak awet hohoho

keunggulan d2566
- mudah di reffill dan kompatibel dengan tinta reffil macam dataprint maupun veneta
- harga lebih murah
- catrdige rusak, harga catridge murah meriah
- bisa print walau hanya dengan satu catrdige
kejelekan d2566
- tidak bisa di reset (karena mang da resetnya)
- kurang cepat dibanding canon (lebih cepat 0,5 kali dari epson menurut saya)
- sering trobel macam ngeblink
- catridge baru hanya berisi 3 ml jadi cepat habis (80 lembar hitam putih) jadi rugi kalo ngisi di veneta system hehehe
- katanya boros tinta (tapi koq saya rasa sama saja dengan canon, mungkin karena inktank lebih kecil dari canon yang nyampe 10 ml, jadi keliatan canon lebih irit hehehe)

setelah dengan berbagai pertimbangan, maka akhirnya saya pilih hp d2566 karena beberapa alasan:
- belum pernah pake hp sebelumnya
- harga catridge yang relatif murah
- gampang di reffil dan lebih awet di reffil daripada canon
- modelnya kompak dan keren
- catridgenya hanya dua (bukan inkdividual seperti epson sehingga tidak terlalu banyak biayanya hehehe

setelah kurang beberapa hari saya beli, ternyata tinta hitam sudah habis, lalu saya berusaha untuk mereffilsendiri dengan menggunakan dataprint d27, dan hasilnya oke
namun kemudian saat tinta habis kedua kali, tinta tidak mau keluar..walhasil itu membuat aya bingung kemudian saya punya ide untuk membawa ke pusat reffil veneta. begitu disuntik dengan veneta, ternyata bisa keluar lagi jadi saya pikir, tidak masalah pilih HP tipe ini karena memang jauh lebih gampang perawatannya dibanding canon. tips saja untuk merawat printer, yakni gunakan printer tiap hari untuk menghindari tinta yang kering, kalo saya biasanya membuat tulisan teks yang berwarna merah, kuning, bitu dan hitam sehingga dengan sekali ngeprint, semua tinta dapat berfungsi. sekian saja, bila anda masih bimbang, silahkan jongkok hahahaha...

wassalamualaikum